Sabtu, 11 Januari 2014

30 Day Book Challenge #Day 11 : Buku yang Mengubah Hidup

Buku ini pemberian dari seorang sahabat. Sekitar 13 tahun yang lalu ketika berlebaran di Bandung, karena tidak ada ongkos untuk pulang kampung.


Judul : Bagaimana Menyentuh Hati
Penulis : Abbas As-Siisiy
Penerjemah : Muhil Dhafir, Lc & Mahmud mahfudz, Lc
Penerbit : Era Intermedia, 2000
279 halaman.

Dulu dulu… saya ini orang yang masa bodo amat (masih ada sih sisa sisanya sampe sekarang…hehehe). Hanya merasa perlu bertanggung jawab pada diri sendiri, pada orang tua dan keluarga. Orang lain yang di luar lingkup itu…ya nafsi nafsi. Berperilaku pun demikian. Yang penting berusaha tidak melakukan yang dilarang agama, tidak merugikan orang lain. Di depan kita orang lain bergelimang dosa, bangga dengan kejahiliyahannya….ya sak-karepmu dewe!!!
Pusing amat! Ribet ah kalo mengubah sikap dan pendirian orang lain. Tanggung jawab diri masing-masing lah…
“Gimana dong…gwa kan bukan tipe pendakwah. Ga punya kapasitas untuk itu !!! Memperbaiki diri sendiri aja susah…apalagi diri orang lain !!! Bah…”
Lantas…saya membaca buku ini…
Lalu perlahan pikiran dan hati terdefrag secara bertahap.
Alangkah dangkalnya jika seorang Hendra Samsura, yang sudah bergelimang nikmat luar biasa. Hampir tidak pernah sepanjang hidupnya kesulitan mencari sesuap nasi. Dianugerahi kemampuan otak yang lumayan sehingga bisa lulus sarjana. Di perguruan tinggi ternama pula…merasa tidak perlu bertanggung jawab pada orang-orang sekitarnya. Tidak berempati…
Buku ini ternyata memberikan pencerahan yang luar biasa. Bahwa berkontribusi untuk kebaikan bagi orang-orang di sekitar kita bisa dilakukan oleh siapa saja. Meski dengan cara yang sangat sederhana. Walau hanya dengan sebentuk senyuman.
Bagaimana buku ini mampu mencerahkan ? karena isinya bukan mengumbar khotbah dengan wejangan di awang awang. Namun berdasarkan realita dan pengalaman. Tentang orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk kebaikan orang banyak. Dengan cara-cara yang menyentuh hati, tanpa kekerasan.
Baginda Rasulullah SAW pernah bersabda :
“Kamu boleh jadi tidak dapat membahagiakan orang lain dengan hartamu, tetapi yang dapat membahagiakan mereka adalah wajah yang ceria dan akhlak yang mulia”.
Bukankah pesan ini sangat sederhana ? namun bernilai unversal…karena mampu dilakukan oleh siapa saja. Untuk siapa saja.
Dan bila suatu saat saya hanya tinggal sebuah nama, inginnya jika seseorang menyebut nama saya, lantas ada yang berkata : “Ohhh…beliau orang yang baik.”
Ahhh…itu saja sudah lebih dari cukup.

#Sahabat yang telah menghadiahkan buku ini…dimanakah sekarang kamu berada ???#

hensamfamily menulis on Apr 12
museliem} berkata
Klo akuu sangat gampang untuk meme ini… Cuma satu.. Alquran…. :D 
Alhamdulillah….seneng bacanya.

museliem menulis on Apr 12
Klo akuu sangat gampang untuk meme ini… Cuma satu.. Alquran…. :D

hensamfamily menulis on Apr 12
anchaanwar} berkata
Waduh, saya punya buku ini, tapi hilang 10 thn lalu.
Hehehe *kiddinggaring*
 
lohhh…berati orang itu kamooo….
kamu sudah menjebak saya dgn buku itu !!! #garingniji#

hensamfamily menulis on Apr 12
ayanapunya} berkata
buku yang sederhana tapi sangat berharga ya, mas :) 
setojooohhhh….saking berharganya sampe lecek keseringan dibolak balik.

hensamfamily menulis on Apr 12
thebimz} berkata
Sang Murabbi :) 
Yahhh…Bimo ketinggian…

anchaanwar menulis on Apr 12
Waduh, saya punya buku ini, tapi hilang 10 thn lalu.
Hehehe *kiddinggaring*

kapan2 saya diceramahin ya bi ttg isi buku ini :)

ayanapunya menulis on Apr 12
buku yang sederhana tapi sangat berharga ya, mas :)

thebimz menulis on Apr 11
wah, abi Sang Murabbi :)

hensamfamily menulis on Apr 11
darnia} berkata
Gampang-gampang susah :D
Jadi bener ya, Bi…kebahagiaan hakiki manusia itu asalnya dari orang lain :) 
Senyuman itu gerakan otot yang paling mudah lho Dan. Asal jangan senyum senyum ga jelas sambil melet-melet. Ntar disangka kerasukan nyi blorong.
Ehhh…bener…ketika orang lain bahagia karena kita…ahhh berjuta rasanya.
darnia menulis on Apr 11
Baginda Rasulullah SAW pernah bersabda :
“Kamu boleh jadi tidak dapat membahagiakan orang lain dengan hartamu, tetapi yang dapat membahagiakan mereka adalah wajah yang ceria dan akhlak yang mulia”.

Gampang-gampang susah :D
Jadi bener ya, Bi…kebahagiaan hakiki manusia itu asalnya dari orang lain :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar