Semasa masih kuliah di Bandung dulu, ketika masih tinggal di kostan, belajar sampai larut malam seringkali hanya ditemani siaran radio. Pernah dalam siaran tengah malamnya, radio OZ selain memutarkan lagu-lagu slow pengantar tidur, penyiarnya juga membacakan kisah-kisah inspiratif yang sangat menyentuh. Saya masih ingat nama penyiarnya, Alford.
Belakangan saya tahu kalo kisah-kisah inspiratif itu dibacanya dari buku Chicken Soup for the Soul. Beberapa kali kisah-kisah itu mampu membuat air mata saya mengalir tanpa terasa. Mungkin karena didukung suasana juga ya. Sendiri di kampung orang, mata kuliah yang mengancam, masa muda yang galau…duh! lengkap sudah dilema kehidupan ini #aseeekkk#. Dan ternyata…buku itu kemudian menjadi buku best seller di pasaran. Kalo ga salah buku pertama yang keluar adalah A Cup of Chicken Soup for the Soul. Selanjutnya semakin banyak ayam yang dikorbankan menjadi sop demi asupan bagi jiwa-jiwa yang lapar.
#lha…harusnya tulisan ini cocok buat tema “book that changed your opinion about something”, karena ternyata jiwa itu makanannya adalah sop ayam#.
Buku Chicken Soup lalu berkembang menjadi banyak versi, ada yang for teen’s soul, for kid’s soul, for the soul at work, for couple’s soul dan soul soulan yang lain.
Walaupun belakangan versi buku yang diterbitkan agak terlalu menye-menye dan saya udah terlalu bebal untuk tersentuh dengan kisah-kisah pendek dalam buku-buku tersebut, namun terakhir saya sempat membaca dan kembali menangis ketika membaca versi yang satu ini :
Buku ini saya beli dan dibaca di Banjarmasin sekitar tahun 2007-2008. Ketika saya bertugas di sana selama setahun dan harus meninggalkan keluarga di Depok. Periode itu adalah masa-masa yang begitu gulana buat saya. Hari-hari dilalui dengan deraan rindu yang amat sangat pada keluarga.
Salah satu kisah pendek dalam buku ini ada di halaman 110 yang judulnya “Putri Kesayangan Ayah”. Cuma cerita dua halaman. Sebenarnya pun bukan kisah sedih berakhir duka. Tapi mampu melinang-linangkan air mata seorang Ayah muda yang mencoba tegar demi masa depan keluarga kecilnya.
Eaaaaaaaa…cukup sudah melo melonya…!!!
laelikusumawati berkata
oot, tadi barusan ditelp.ummi, katanya anak kesayangan abi dirawat ya. insyaallah, om dan tante segera menjenguk keded tersayang. perasaan baru ahad kemarin ya ketemu di tip top.
anaknya sih ceria dan sehat aja keknya. Biasalah si Umi…khawatir tingkat tinggi kalo si Baran ga fit . Asumsiku sejauh ini cuma alergi.
laelikusumawati menulis on Apr 2
oot, tadi barusan ditelp.ummi, katanya anak kesayangan abi dirawat ya. insyaallah, om dan tante segera menjenguk keded tersayang. perasaan baru ahad kemarin ya ketemu di tip top.
hensamfamily
anchaanwar berkata
Ttg chicken soup, sy hny suka awal2 pemunculannya. Lama2 bosenin. Trkdg too much *imo* :p
Hiyaaaa…saya juga merasakan hal yg sama. Lama-lama udah dipaksain.
anchaanwar menulis on Apr 2
Bbrp org bilang bahwa air mata itu tanda kelemahan jiwa. Tapi kalo menurut sy pribadi, itu justru menunjukkan kekuatan hati seseorang.
Ttg chicken soup, sy hny suka awal2 pemunculannya. Lama2 bosenin. Trkdg too much *imo* :p
Belakangan saya tahu kalo kisah-kisah inspiratif itu dibacanya dari buku Chicken Soup for the Soul. Beberapa kali kisah-kisah itu mampu membuat air mata saya mengalir tanpa terasa. Mungkin karena didukung suasana juga ya. Sendiri di kampung orang, mata kuliah yang mengancam, masa muda yang galau…duh! lengkap sudah dilema kehidupan ini #aseeekkk#. Dan ternyata…buku itu kemudian menjadi buku best seller di pasaran. Kalo ga salah buku pertama yang keluar adalah A Cup of Chicken Soup for the Soul. Selanjutnya semakin banyak ayam yang dikorbankan menjadi sop demi asupan bagi jiwa-jiwa yang lapar.
#lha…harusnya tulisan ini cocok buat tema “book that changed your opinion about something”, karena ternyata jiwa itu makanannya adalah sop ayam#.
Buku Chicken Soup lalu berkembang menjadi banyak versi, ada yang for teen’s soul, for kid’s soul, for the soul at work, for couple’s soul dan soul soulan yang lain.
Walaupun belakangan versi buku yang diterbitkan agak terlalu menye-menye dan saya udah terlalu bebal untuk tersentuh dengan kisah-kisah pendek dalam buku-buku tersebut, namun terakhir saya sempat membaca dan kembali menangis ketika membaca versi yang satu ini :
Judul : Chicken Soup for the Father’s Soul
Penulis : Jack Canfield dan Mark Victor
Alih Bahasa : T. Hermaya
Penerbit : PT. Gramedia, 2007
204 halaman.
Buku ini saya beli dan dibaca di Banjarmasin sekitar tahun 2007-2008. Ketika saya bertugas di sana selama setahun dan harus meninggalkan keluarga di Depok. Periode itu adalah masa-masa yang begitu gulana buat saya. Hari-hari dilalui dengan deraan rindu yang amat sangat pada keluarga.
Salah satu kisah pendek dalam buku ini ada di halaman 110 yang judulnya “Putri Kesayangan Ayah”. Cuma cerita dua halaman. Sebenarnya pun bukan kisah sedih berakhir duka. Tapi mampu melinang-linangkan air mata seorang Ayah muda yang mencoba tegar demi masa depan keluarga kecilnya.
Eaaaaaaaa…cukup sudah melo melonya…!!!
laelikusumawati berkata
oot, tadi barusan ditelp.ummi, katanya anak kesayangan abi dirawat ya. insyaallah, om dan tante segera menjenguk keded tersayang. perasaan baru ahad kemarin ya ketemu di tip top.
anaknya sih ceria dan sehat aja keknya. Biasalah si Umi…khawatir tingkat tinggi kalo si Baran ga fit . Asumsiku sejauh ini cuma alergi.
laelikusumawati menulis on Apr 2
oot, tadi barusan ditelp.ummi, katanya anak kesayangan abi dirawat ya. insyaallah, om dan tante segera menjenguk keded tersayang. perasaan baru ahad kemarin ya ketemu di tip top.
hensamfamily
anchaanwar berkata
Ttg chicken soup, sy hny suka awal2 pemunculannya. Lama2 bosenin. Trkdg too much *imo* :p
Hiyaaaa…saya juga merasakan hal yg sama. Lama-lama udah dipaksain.
anchaanwar menulis on Apr 2
Bbrp org bilang bahwa air mata itu tanda kelemahan jiwa. Tapi kalo menurut sy pribadi, itu justru menunjukkan kekuatan hati seseorang.
Ttg chicken soup, sy hny suka awal2 pemunculannya. Lama2 bosenin. Trkdg too much *imo* :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar