Jumat, 25 Januari 2013

Silver Linings Playbook (2012)

Rasa-rasanya film ini seru dan pantas dikupas sebagai edisi perdana dari blog saya yang anyar ini

Silver Linings Playbook
(The Weinstein Company, US - 2012)
Director : David O Russel
Cast : Bradley Cooper, Jennifer Lawrence, 
Robert De Niro, Jacki Weaver, Chris Tucker, Julia Stiles
Based on Book : Silver Lining Playbook by Matthew Quick

Sebenarnya ini film romcom biasa. Menjadi lumayan terangkat derajatnya karena dibalut oleh akting para pemerannya yang di atas rata-rata.  Membuktikan bahwa film dengan cerita yang sebenarnya biasa-biasa saja jika digarap dengan cerdas dan akting memikat, hasilnya  menjadi tidak biasa.

***

Dikisahkan seorang Pat Solitano (Cooper) yang mengalami gangguan mental dan harus dirawat di panti rehabilitasi. Atas usaha sang ibu (Weaver) akhirnya Pat berhasil dikeluarkan dari panti setelah menjalani perawatan selama 8 bulan. Sekembalinya  Pat  ke rumah dan lingkungan tempat tinggalnya, ia kembali membuat beberapa masalah terkait hubungannya yang kurang harmonis dengan ayahnya (De Niro), ketidakpercayaan masyarakat karena problem kejiwaannya dan keinginannya kembali rujuk dengan mantan istrinya. Hingga suatu malam ia dikenalkan dengan Tiffany (Lawrence) seorang wanita yang tak kalah bermasalahnya dengan Pat.

Pat memanfaatkan Tiffany untuk menyampaikan sepucuk surat tentang isi hatinya kepada mantan istrinya. Tiffany mau membantu asalkan Pat bersedia menjadi pasangannya dalam kompetisi dansa. 

Relasi antara Pat dan Tiffany dalam usaha mereka untuk meraih kehidupan normal dan menemukan cinta kembali menjadi inti dari cerita film ini. Ditingkahi bumbu penyedap seperti hubungan Pat dengan orang tua dan saudaranya, konsultasi Pat dengan terapist untuk masalah kejiwaannya, hubungan sosial Pat dengan teman-temannya, kompetisi dansa, pertandingan football, taruhan, hingga tahayul dan mantra-mantra.
***

Bukanlah cerita yang istimewa. Tidak sampai berhasil mengaduk-ngaduk emosi jiwa walau beberapa adegan cukup lumayan memorable. Seperti ketika Pat marah-marah di rumah karena tidak menemukan video pernikahannya, atau adegan di cafe ketika Tiffany kecewa karena merasa dilecehkan oleh Pat. Adegan-adegan itu menampilkan kualitas akting yang mumpuni sehingga emosinya benar-benar tersampaikan ke penonton. 

Tentu saja karena ini bergenre romcom maka harus dilengkapi dengan beberapa adegan konyol. Saat Tiffany menyampaikan beberapa tahayul kepada ayah Pat terkait taruhan pertandingan football. Atau saat kompetisi dansa dilakukan, lumayan seru dan bikin nyengir tanpa sadar.


Semua aktor berperan dengan sangat baik. Salut buat Bradley Cooper yang tampil begitu meyakinkan. Sepertinya ini performa Cooper paling maksimal dalam sejarah aktingnya sejauh ini. Jennifer Lawrence pun tak kalah memikat. Ia mampu menyampaikan emosi dari sosok wanita yang terguncang namun berusaha untuk tegar. Gaya gothicnya di film ini sempat mengingatkan pada sosok Juliette Lewis, tapi dengan kemasan yang lebih sporty. 

Tentu tak dapat diabaikan peran Robert De Niro sebagai ayah di sini. Aktor begawan satu ini tampil natural sebagai sosok ayah yang memiliki berbagai kelemahan. Tapi tetap saja, pada saat adegan si ayah menangis di depan Pat, bayang-bayang De Niro yang begitu kuat sebagai aktor spesialis mafia tak bisa terhapuskan. 

Di sisi lain, ada tampilan jenaka Chris Tucker sebagai teman Pat sesama jebolan panti rehabilitasi  yang mampu menyegarkan suasana.

Satu lagi kelebihan dari Silver Linings Playbook adalah skenarionya yang tergarap dengan apik. Perhatikan dialog-dialog tajam antara Pat dan Tiffany. Lagi-lagi... kerap bikin nyengir tanpa sadar.

Apa yang kurang dari film ini? 
Seperti yang disebutkan sebelumnya. Film ini kurang mengaduk-aduk emosi. Boleh jadi karena porsi permasalahan kejiwaan yang lumayan kental namun sekaligus dipadu dengan aroma komedi. Jadinya agak gimana gitu. Eksekusi akhir ceritanya juga gak keren-keren amat. Untuk durasi film yang 2 jam lebih dikit, film ini nyaris jatuh ke level yang membosankan kalo saja ga ditolong dengan kualitas akting para pemerannya yang memukau. Jadinya... belum bisa dikatakan  istimewa sampai ke hati.

Meski demikian, ga terlau surprise juga mengetahui kalo film ini diganjar 8 nominasi di ajang Oscar 2013. Academy memang terbilang gampang jatuh hati dengan film-film romcom sederhana namun memiliki jajaran akting yang kuat macam begini. Apalagi yang nuansa keamerikaannya kuat banget. Silver Linings Playbook tak dipungkiri sangat sangat Amerika. Menyorot sisi kehidupan keluarga menengah ke bawah khas amerika yang lumayan banyak orang sintingnya, pertandingan football, taruhan, serta...ya itu tadi, mengungkap sedikit bahwa banyak keluarga Amerika yang masih percaya tahyul dan mantra-mantra. 

Selanjutnya...
Oh ya..."Silver Lining" itu bisa diibaratkan sebagai secercah sinar dalam suatu situasi yang gelap atau tak menentu. Jadi bisa dikira-kira sendiri pesan moral apa yang ingin disampaikan melalui film ini.

Pat: "I hate my illness and I want to control it. This is what I believe to be true: You have to do everything you can and if you stay positive you have a shot at a silver lining."

Buat saya pribadi, overall film ini belum layak disebut istimewa. But yes...it's a nice movie !!!

1 komentar:

  1. i like this movie... jennifer law membuat saya bangga banget akan dirinya... #sok akrab haha.. nice review

    BalasHapus